Hallo, terimakasih lagi kepada para pembaca, masih semangat ya untuk membaca blog saya.. Nah sekarang saya langsung membahas tentang pengalaman saya dalam berorganisasi. Apa saja sih kemampuan atau bakat yang saya dapatkan dalam berorganisasi? Yuk kita lihat!
Pada waktu itu, saya bersekolah di SMP Strada Bhakti Utama, Pesanggrahan, Bintaro. Saya adalah pindahan dari SD dan menuju ke SMP di sekolah yang sama. Kelas 7, saya tidak mendapatkan pengalaman apapun, mungkin saja hal kecil seperti seksi kelas. Dan itu tidak saya ingat. Saya dulu sejak SD hingga SMP kelas 1 itu tidak mendapat organisasi apapun, karena saya orang yang suka bermain-main.
SMP kelas 8, saya sangat kaget ketika saya terpilih untuk menjadi calon Ketua OSIS. Mengapa saya terpilih? Saya tahu jawabannya, yaitu karena kakak saya pernah sekolah di Strada. Beliau kakak saya sekarang sudah menjadi dokter dan bekerja di Bali. Kakak saya dulu orangnya pintar dan dikenal banyak Guru, termasuk murid-muridnya. Ia selalu mendapatkan ranking 3 besar, dan terkenal dengan pendiam dan juteknya. Kakak saya seorang laki-laki, tetapi namanya tidak perlu saya beritahu ya… Saya adalah adiknya, jadi guru-guru melihat bahwa kakak saya dulu itu sangat pintar. Mungkin inilah jalan yang Tuhan berikan kepada saya, agar saya bisa belajar berorganisasi.
Seminggu sebelum hari pidato, 6 calon Ketua OSIS termasuk saya, harus membuat visi dan misi dengan menggunakan karton besar. Visi dan Misi disertai gambar wajah saya dan sedikit dekorasi. Sayangnya saya tidak mempunyai foto saat saya mendekorasi karton itu. Visi dan Misi pun saya lupa isinya apa saja. Saya juga telah mempersiapkan catatan-catatan kecil untuk menyampaikan visi misi saya.
Hari telah tiba, semua murid berkumpul di lapangan. Saat itu saya belum pernah sama sekali berbicara didepan banyak orang, jadi saya terlihat cemas dan khawatir. Saya adalah bagian yang terakhir dari 6 calon Ketua OSIS. Ketika giliran saya untuk berbicara,
“Selamat Pagi semuanya!”,
“…….. pagi (suara kecil)”,
Karena sangat sedikit yang menyapa, kecemasan saya makin menjadi-jadi, dan saya berusaha menampilkan yang terbaik. Ketika saya selesai membicarakan visi dan misi saya, ada 2 orang kakak kelas bertanya kepada saya. Ketika saya menjawab, jawaban saya terkadang nyambung, terkadang tidak. Ternyata kecemasan itu menjadi masalah utama saya. Ketika selesai, saya kembali ke kelas dan saya menghela nafas yang panjang, karena sudah melakukan yang terbaik untuk berbicara. Hingga akhirnya saya mengerti sekarang, mengapa Tuhan memberikan jalan seperti ini. Jika saya dulu tidak dicalonkan untuk menjadi Ketua OSIS, mungkin saya tidak mendapatkan pengalaman untuk berbicara di depan banyak orang.
Keesokan harinya, pemilihan Ketua OSIS, saya berharap mendapatkan hasil voting yang terbaik. Kemarin sudah berlalu biarlah berlalu, lain waktu saya tidak ingin kejadian ini terulang kembali. Saya berdiri didepan terik matahari, menunggu siswa-siswi memasukkan kertas voting ke dalam kotak suara. Minggu depan, kita semua berkumpul untuk rapat hasil dari pemilihan kemarin. Ternyata yang menjadi Ketua OSIS adalah Risto, teman dari kelas lain.
Hasil pemilihan Ketua OSIS 2010-2011 SMP Strada Bhakti Utama:
1. Risto: 106 suara,
2. Nadya: 74 suara,
3. Nelly: 52 suara,
4. Monika: 30 suara,
5. Christiana: 24 suara,
6. Gagas: 12 suara.
Yak kira-kira segitulah hasil yang pernah saya ingat. Dari hasil itu, peringkat 1-2 adalah ketua dan wakilnya, 3-4 adalah bendahara 1 dan 2, kemudian terakhir 5-6 adalah sekretaris 1 dan 2. Saya menjadi sekretaris OSIS? Berarti saya masih bisa berorganisasi. Wah ini suatu pekerjaan berat bagi saya ketika saya terpilih untuk menjadi sekretaris selama 1 tahun. Kemudian hari berikutnya kita latihan baris berbaris untuk pelantikan OSIS, dan pada hari pelantikan saya telah dilantik oleh Kepala Sekolah saya, saya merasa sangat senang ketika dilantik. Ini pertama kalinya saya menjabat sebagai Sekretaris OSIS!
OSIS itu kita ngapain ya? Yah setiap minggu atau bulan, kita selalu mengadakan event atau kegiatan-kegiatan di sekolah. Misalkan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN), mereka mengadakan lomba-lomba, kemudian class-meeting 1 tahun 2 kali, mengadakan kerja bakti di Gereja Santo Matius, Masa Orientasi Siswa (MOS) dan lain sebagainya. Tugas saya disini adalah mengabsen anggota-anggota dan pengurus intinya, menuliskan bahan apa saja yang diperlukan untuk event-event yang akan dilaksanakan, dan membuat notulen hasil rapat. Jujur saya termasuk orang yang cukup malas jika berhadapan dengan organisasi seperti itu. Saya dituntut juga untuk mendapatkan nilai yang baik. Jika siswa lain yang tidak berorganisasi melihat nilai saya dan kelakuan saya yang buruk, maka saya dicap sebagai pengurus OSIS yang tidak bertanggung jawab. Maka dengan itu, puji Tuhan ranking saya selalu 10 besar hingga lulus SMP.
Itulah keuntungan berorganisasi, kita dituntut untuk bertanggungjawab, menyelesaikan segala masalah, dan mengatur waktu kita. Setelah satu tahun berlalu, kita semua menggantikan pengurus dengan adik kelas yang terpilih. Semangat saya masih ada, dan saya masih bisa melanjutkan belajar dengan maksimal hingga akhir masa SMP.
Yak belum selesai dengan masalah organisasi. Ketika saya menyelesaikan studi saya di masa SMP, saya berlanjut ke SMA. Saya bersekolah di SMA Katolik Ricci 2. Pengalaman organisasi yang saya dapatkan ketika SMA adalah acara Ricci Cup. Ricci Cup menyelenggarakan pertandingan Futsal, mini soccer, dan basket. Kelas 2 SMA, saya termasuk team dari bagian Dekorasi untuk acara Ricci Cup. Tema acaranya adalah Ricci Cup 2013 “MARS”. Wah kita harus membuat nuansa bulan Mars yang merupakan planet ke-4 dari Tata Surya. Saya ingat ketika saya dan teman-teman membuat dekorasi “Astronout”. Tugasnya itu selama 2 minggu untuk mendekorasi hall. Mungkin sekitar 20 orang bekerja sama untuk mendekorasi penuh ruangan itu. Dan juga mendekorasi untuk penutupan acara Ricci Cup 13. Beuh tugas dekorasi itu banyak!
Oh iya, dan juga saya adalah bagian dari team perkusi. Nah perkusi ini kita mengiringi berbagai tarian dan musik selama acara berlangsung. Walaupun tidak semuanya kita mengiringi. Hal ini sangat menarik, karena baru diadakan tahun ini. Dan lebih menarik lagi, kita semua perkusian memakai barang bekas! Gladi bersih tersebut diadakan selama 4 minggu, dan kita semua mengadakan latihan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Perkusi berjalan sangat baik! Wow kira-kira ada 20 orang yang mengikuti perkusi. Semua acara berjalan sangat lancar, dan terstruktur rapi. Semua memakai topeng dan hasilnya sangatlah keren! Saya akan mengenang acara ini terus menerus! Oh iya kalian bisa liat di link ini, ini adalah cerita singkat mengenai acara dari: ricci cup 13 mars .
Belum selesai juga? Beuh banyak nih blog saya. Pada saat saya kelas 3, kita mengadakan Ricci Cup 2014 bertemakan “GoldenAgers!”. Dimana masa-masa kejayaan anak muda itu terbuka di Ricci Cup ini! Nah saya termasuk bagian organisasi yang sama, yaitu kembali dibidang dekorasi. Tetapi tambah satu gelar, yaitu P3K! Membantu orang yang kesakitan adalah kewajiban bagi kami anak P3K. Wah saya termasuk orang yang cukup aktif dalam bidang ini. Lagi-lagi saya masuk dibidang perkusi. Waktu itu saya tidak mengetahui akan adanya perkusi, jadi saya mendaftarkan diri kembali menjadi perkusian seperti Tahun lalu. Dan acaranya pun berjalan dengan baik.
Dengan adanya Ricci Cup ini, walaupun organisasi itu kecil, tetapi saya sangat terbantu. Karena saya membiasakan diri untuk menolong orang dalam kesusahan, bekerjasama dalam berbagai bidang, dan belajar bertanggung jawab untuk mengerjakan segala hal.
Waduh sudah bosan ya? Maaf ya memang banyak yang mau aku share disini.
Waktu kelas 1 SMA, saya terlibat pelayanan remaja di dalam gereja. Saya bergereja di GBI Rehobot Ministry Kebon Jeruk. Sebenarnya Rehobot ini ada 7-8 wilayah yang digembalai oleh Bapak Gembala Sidang Pdt.Dr.Erastus Sabdono. Wilayah yang pernah saya kunjungi adalah wilayah Perdatam, Citicon, Mall Artha Gading, dan tempat saya melayani adalah Kebon Jeruk. Kurang lebih ada 3 bulan saya bergereja di remaja Kebon Jeruk, dan tiba-tiba saya ditunjuk untuk melayani. Melayani dalam arti di sini adalah pelayan mimbar. Seperti pemusik, gitar, keyboard, cajon, singer, dan juga Worship Leader (WL).
Saya sejak awal masuk SMA hingga sekarang menulis blog ini, menjadi gitaris, cajon, dan juga Worship Leader di remaja. Awalnya dalam waktu 6 bulan, saya menjadi pelayan musik bidang gitar. Saya akan sedikit ceritakan kemampuan saya dibidang musik.
Sampai sekarang, saya mengikuti les gitar klasik, yang diajarkan oleh seorang Guru Yamaha. Sudah hampir 8 tahun saya berkarya untuk terus mempelajari gitar klasik. Sekarang saya ingin mencoba mengikuti test gitar Yamaha, agar mendapatkan sertifikat internasional dari Jepang. Mudah-mudahan saya lulus ya. Karena yang diujikan adalah pelajaran tingkat “Guru/Teacher”.
Sangat diperbolehkan jika kalian ingin melihat dan mendengarkan keterampilan saya bermain gitar klasik. Tetapi ingat, saya menulis blog ini bukan untuk menyombongkan diri. Saya lakukan ini karena saya bangga dengan hasil yang saya miliki selama 8 tahun. Jika kalian berkarya dalam satu bidang dan menyukainya, maka tunjukkanlah agar kalian terpacu untuk terus maju, jangan memendam prestasi yang anda miliki!
Nah lanjut ke topik cerita.. Mereka, pengurus-pengurus remaja melihat saya, bahwa saya orangnya mudah diajak berbicara, mudah bergaul, dan bisa bertanggung jawab. Kira-kira itu berjalan hampir satu tahun penuh. Dengan itu, maka mereka mengajak saya rapat, dan saya ditawarkan oleh Kepala Bidang remaja (Kabid) untuk menjadi Wakil Kepala Bidang (Wakabid). Dengan keputusan yang bulat, saya memutuskan untuk menjadi Wakabid.
Tugas Wakabid yaitu membantu Kabid untuk rapat di Departemen Remaja Rehobot Ministry. Mungkin ada event atau mengadakan seminar untuk semua umur, kita semua akan rapat di suatu tempat yang telah ditentukan. Saya sebagai Wakabid, harus memberikan contoh yang baik kepada jemaat-jemaat remaja. Jika tidak memberikan contoh yang baik, secara otomatis mereka meniru saya. Contoh yang baik bagaimana tuh? Ya sikap, omongan, dan perbuatan harus dijaga sedemikian rupa. Sering datang ke gereja juga merupakan salah satu sikap yang baik. Jangan mengartikan datang ke gereja untuk memenuhi kebutuhan Wakabid, apalagi tampang muka saja. Tetapi buktikan bahwa saya adalah pribadi yang ber-Tuhan.
Selama menjadi Wakabid, kita semua dari departemen remaja menyelenggarakan RTC setiap tahunnya. Apa itu RTC? RTC adalah Rehobot Teens Cup, yaitu pertandingan olahraga remaja antar wilayah. Dari hasil rapat, saya disini ditugaskan untuk menjadi PIC badminton. Tugas saya adalah membuat bagan, mengatur jadwal dan peraturan, dan juga time-keeper. Selama hari-H saya bekerja secara maksimal. Hingga hampir lupa makan siang. Disini saya sudah mendapatkan dan merasakan manfaat dari berorganisasi. Sikap, perilaku, dan tanggung jawab dalam menjalani organisasi sangatlah dibutuhkan.
Sekarang saya menulis blog ini bukan lagi bagian dari Wakabid, melainkan bagian dari Ketua Acara di Remaja. Saya yang menyelenggarakan gathering remaja setiap bulan, games, dan mentoring Firman Tuhan per kelompok. Saya sangat senang ketika bisa bergabung dengan organisasi atau komunitas seperti ini. Di remaja ini, saya menjadi mentor untuk menyampaikan firman dan memberi tahu, apa sajakah masalah-masalah yang tengah dihadapi remaja saat ini. Hal yang saya dapatkan adalah, saya bisa berkomunikasi dengan banyak orang, dan itu salah satu manfaat untuk meraih kesuksesan saya di masa yang akan datang. Sekarang saya menjadi panitia PIC bulutangkis dari RTC 2015, yang akan diadakan pada tanggal 17 Oktober 2015 bertempat di Cometa Arena. Saya yang mengatur semua acara untuk bulutangkis. Saya kuliah, jadi apakah Binus memberikan toleransi atas keikutsertaan saya dalam panitia? Saya tidak tahu…
Terimakasih kepada para pembaca, nantikan cerita selanjutnya tentang HTTP!
Salam:
Binusian 2019
Gagas Reka Baswara
Class: BBN01 – LG01